Komponen Elektric Pada engine PC300-8

LETAK KOMPONEN ELETRIK DI ENGINE PC300-8


G Sensor merupakan nama lain dari Bkup Speed sensor, yaitu sensor yang bertugas untuk membaca aktual posisi dari supplay pump. G sensor nantinya akan bekerja sama dengan NE speed sensor untuk menentukan output supplay dari supplay pump.

Rail Pressure Sensor (RPS) bertugas untuk membaca tekanan yang berada di dalam fuel system. Bila pada saat ON RPS sudah membaca actual pressure yang besar, maka engine tidak bisa running walaupun sudah diposisikan start dalam waktu yang lama. Kemungkinan kerusakan yang terjadi di RPS adalah konektor kendor sehingga intermittent atau kadang connect dan kadang terpisah. RPS juga terkadang mengalami kerusakan pada bagian body yang menyebabkan kebocoran fuel dan muncul error CA559.

Engine oil level sensor bertugas untuk memberikan warning ke operator apabila level oli engine/mesin berada di bawah standart. Pastikan seorang operator melakukan pengechekan P2H di awal shift sebelum start. Bila oli tidak ada di dalam engine, maka bisa dipastikan engine akan rusak dan meminta ganti yang baru dan tentunya harganya sangat mahal.


NE Sensor bertugas untuk membaca aktual speed engine (putaran engine) dan di tampilkan dalam parameter RPM (Rotasi Per Menit). Bila NE sensor connector nya lepas atau mengalami kerusakan maka engine tidak akan bisa running. NE sensor bertugas untuk memastikan posisi TOP 1 pada saat awal start. Oleh karenanya minimal engine crankshaft berputar 2x putaran penuh sebelum memerintahkan injector untuk menyemburkan fuel ke dalam ruang bakar. NE sensor juga bertugas untuk memastikan perintah throttle position yang diberikan oleh operator sudah sesuai dengan eksekusi yang dilakukan oleh engine. Bila tidak sesuai maka controller ECM akan memerintahkan PCV dan Injector untuk menambah atau mengurangi jumlah fuel (solar) yang di injeksikan agar bisa sesuai dengan keinginan operator pada saat mengoperasikan unit.


ECM adalah kependekan dari Electronic Control Module, bertugas sebagai sutradara dari proses beroperasinya engine. ECM akan mendapatkan informasi dari G Sensor, NE Sensor, Coolant temperature sensor,dll yang selanjutnya digunakan sebagai dasar acuan untuk memerintahkan injector dan supplay pump agar mampu memberikan supplay fuel ke ruang bakar agar bisa sesuai dengan instruksi dan beban kerja unit selama beroperasi.

Engine oil pressure sensor bertugas untuk membaca actual pressure (tekanan) oli di dalam lubricating system. Bila engine oil pressure berada di bawah range standar maka komponen engine akan mengalami kerusakan karena kurangnya pelumasan.

Coolant temperature sensor berugas untuk membaca actual temperature dari coolant dan menginformasikan kondisi tersebut ke ECM. Bila temperature terus meningkat maka engine akan mengalami overheating. Hati-hati bila monitor panel menunjukkan kondisi overheating, anda jangan sekali-kali berani mencoba membuka tutup radiator bila tidak ingi tersembur coolant atau air radiator yang panas dan mendidih.


Alternator bertugas untuk memberikan charging atau supplay aliran listrik menuju ke battery selama unit beroperasi. Dengan adanya alternator ini maka diharapkan battery voltage tidak akan mengalami drop.

Starting Motor bertugas untuk memutar flywheel pada saat operator memutar starting switch ke posisi Start.

Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Untuk lebih jelasnya bisa disimak penjelasan video di bawah ini :


Tulungagung, 12 April 2022

Baca juga :

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama