♥ 2665Hydraulic
cylinder akan mendapatkan supplay oli yang berasal dari hydraulic control
valve.
♥ Hydraulic
cylinder berfungsi untuk merubah energi hydraulic menjadi energi gerak
(mekanik).
♥ Standart relief pressure hydraulic sesuai
diagram di atas adalah 310 kg/cm2.
♥ Sedangkan pada table pressure di bawah
setting relief ada di range 270 – 300 kg/cm2.
♥ Pengechekan relief pressure dilakukan pada
range hydraulic temperature 45-55 derajat celcius.
♥ Pemeriksaan bisa dilakukan di display panel
maupun pada check port hydraulic control valve (1).
♥ Pada saat pengechekan hydraulic relief maka
anda tidak boleh melakukannya menggunakan blade lift raise position.
Dikarenakan pada cylinder blade lift terpasang piston valve.
♥ Piston valve ini berfungsi untuk mengurangi
efek benturan yang diterima oleh cylinder pada saat akhir langkah.
♥ Blade
lift cylinder berfungsi untuk menaik dan menurunkan blade.
♥ Pada
blade lift cylinder terpasag quick drop valve untuk mempercepat penurunan
cylinder.
♥ Selain itu quick drop juga berfungsi untuk
mencegah kevakuman pada cylinder pada saat pergerakan blade lift cylinder
posisi lower.
♥ Pengukuran cycle time sesuai tabel di bawah menggunakan tools
stop watch pada temperature 45-55 derajat celcius.
♥ Tidak boleh ada beban.
♥ Bila cycle time lambat maka penyebabnya adalah :
1.
Flow oli dari pompa
kurang.
2.
Internal leaks di
cylinder.
3.
Piston valve jammed
open.
4.
Internal leaks di hydraulic control valve.
♥ Setelah selesai Remove Install hydraulic cylinder maka critical
point yang wajib dilakukan adalah bleeding cyinder.
♥ Proses
bleeding.
1. Running low idle 5 menit. (Ini digunakan untuk
mengisi oli di dalam hydraulic cylinder). Karena pada saat awal pemasangan
cylinder olinya masih kosong.
2.
Gerakkan cylinder extend (memanjang) dan retract (memendek) sampai 100 mm sebelum end stroke cylinder.
Gerakkan cylinder extend (memanjang) dan retract (memendek) sampai 100 mm sebelum end stroke cylinder.
3.
Ulangi 4 – 5 kali langkah ke 2.
4.
Running engine high idle.
5.
Lakukan pergerakkan nomer 2 sebanyak 4-5.
6.
Running engine low idle. Gerakkan cylinder
sampai end stroke.
♥ Bila tidak dilakukan bleeding maka akan
menyebabkan kevakuman pada cylinder, response cylinder lambat, gerakkan
cylinder tersendat, merusak seal cylinder.
♥ Bila oli hydraulic di dalam tangki kurang,
maka gerakkan cylinder akan menjadi tersendat – sendat.
♥ Setelah selesai melakukan bleeding maka
dilanjut dengan pengukuran hydraulic drift.
♥ Pengukuran hydraulic drift dijelaskan pada bagian standart and
value table shop manual. Tools yang digunakan pada pengukuran ini adalah convex
scale (mistar) dan stop watch.
♥ Running engine dan angkat blade seperti
gambar “h” setinggi 150 mm. Kemudian matikan engine.
♥ Set stopwatch dan hitung selama 5 menit.
♥ Ukur jarak drift yang terjadi.
♥ Pada saat proses Remove Install hydraulic
cylinder maka anda wajib mengetahui berat benda yang akan anda angkat.
♥ SWL adalah kependekan dari safe working load. Beban aman yang mampu di angkat oleh sebuah alat angkat.
♥ APL yang harus di order adalah O-ring.
♥ Part number seperti nomer 30 di atas adalah 07000-13035.
♥ Angka ke 6 menunjukkan klasifikasi o-ring.
Karena angka ke 6 adalah 1 maka material dari oring ini adalah NBR-1B dan
terdapat 2 titik berwarna biru pada o-ring tersebut.
♥ Angkat ke 7 menunjukan ketebalan (thickness)
dari oring. Karena angka ke 7 adalah 3 maka ketebalan dari o-ring ini adalah 3
mm.
♥ Angka ke 8 ,9,10 menunjukkan inner diameter
dari o-ring. Berarti diameter o-ring ini adalah 035 mm.
♥ Technical term :
1.
Hydraulic drift : Penurunan attachment
dikarenakan kebocoran pada cylinder atau hydraulic control valve pada saat
posisi netral.
2.
Cranking pressure : Pressure yang terbaca pada
saat main relief pertama kali terbuka.
3.
Setting pressure : Pressure yang terbaca pada
saat main relief valve terbuka penuh (pressure maximum).
4.
Discolouration :
Perubahan warna yang terjadi karena overheating ataupun gesekan antar logam.
5.
Aeration : Peristiwa
masuknya udara ke dalam system hydraulic (Saat hose atau cylinder dilakukan
pelepasan/ disconnect).
6.
Double acting
cylinder : Cylinder yang bisa bergerak extend dan retract dengan menggunakan
media oli. (Unit D375 semua cylindernya bertype double acting cylinder).
7.
Sigle Acting cylinder
: Cylinder yang pada saat extend menggunakan pressure dan pada saat retract
menggunakan berat beban.
8.
Torque wrench : Tools
yang digunakan pada saat proses torque bolt dengan satuan kgm, Nm dan Lbfeet.
9.
Rigging gear : Alat
bantu pengangkatan (Belt, chain, sling, eyebolt).
10. Lifting
Equipment : Alat angkat (Crane, Forklift, Tadano, OHC).
11.
Hydraulic loss :
Kerugian yang terjadi pada system hydraulic dan terbagi dalam 3 kategori
(Neutral control, fine control dan relief control).
12. PSN adalah
part service news. Sebuah bulletin yang diterbitkan oleh factory tentang
pembaruan(modifikasi) parts.
13. Screw type
cylinder head : Cylinder yang pemasangan head pada dilakukan dengan methode
screw/ulir yang terdapat pada cylinder tersebut.
14. Flange type
cylinder head : Cylinder yang pemasangannya menggunakan flange dan bolt
mounting.
15.
Blind plug : Plug yang digunakan untuk menutup
hole cylinder yang sudah dilepas hosenya. Sehingga
tidak ada kotoran/debu yang masuk dan ceceran oli tidak akan keluar dari
cylinder.
16. PNPB : Publication
Number of Partbook.
♥ Tabel di atas menunjukkan berat cylinder yang bisa anda dapatkan
pada weight table di shop manual dengan menggunakan satuan kg.
♥ Selanjutnya di bawah ini merupakan resume arti dari kode Pada Partbook Komatsu.
Mudah2an bermanfaat.
Wassalam.
https://alatberat1985.blogspot.com/2018/02/remove-install-hydraulic-cylinder-d375a.html
Posting Komentar