I. STRUCTURE & FUNCTION
1. Starting motor
Starting motor yang
digunakan pada unit HD785-7 seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Pada saat anda melakukan
pelepasan starting motor, maka anda wajib melakukan penggantian gasket dengan
part number 6221-81-6810. Kemudiana anda jangan lupa untuk melakukan
pembersihan permukaan dudukan gasket di engine.
♥ Starting motor menggunakan prinsip kaidah
tangan kiri fleeming.
♥ Menggunakan connector yang bertype DT.
♥ Kabel di pin 1 berwarna BW (Black
White) yang artinya Warna dasarnya hitam dan memiliki garis berwarna putih.
Kabel ini akan mendapatkan supplay power dari terminal C starting motor dan
akan mengalir menuju ke terminal S safety relay.
♥ Pada saat posisi ON, maka power
dari terminal S ini adalah 0 V, dan bila anda posisikan starting switch ke
posisi Start akan terbaca 24 V.
♥ Kabel di pin 2 berwarna GW (Green
White) yang artinya Warna dasarnya hijau dan memiliki garis berwarna putih.
Kabel ini akan mendapatkan supply dari R alternator. Pada saat ON maka power di
R ini adalah 2 – 6 Volt. Sedangkan pada saat posisi running akan menjadi 27,5 –
29,5 V. Karena akan di supplay langsung oleh starting motor supaya engine tidak
bisa start, supaya teeth gear starting motor lebih awet.
♥ Tahukah anda bahwa berat 1 starting
motor adalah 18 kg? Semoga anda bisa mengetahui dari mana referensi ini saya
dapatkan. Betul sekali di shop manual engine ya...
daya sebesar 7.5 KW (Kilo Watt) atau 7500 Watt. Terus pertanyaan saya,
berapakah jumlah arus yang mengalir di starting motor ini bila harus
menghasilkan daya 7.5 KW?
♥ Rumusnya adalah P = V.I, atau bisa
kita balik menjadi I = P/V.
♥ I = 7500 VA / 24 V
♥ I = 312,5 Ampere.
♥ Terus battery yang digunakan pada
unit HD785-7 adalah 200 Ah, kuat ga ya buat memutar starting motor tersebut.
Anda harus menyiapkan jawabannya buat meyakinkan GL anda atau bisa juga anda
menghubungi airafather6107170 (Hp : 081 351 335 769).
♥ Pada jalur yang lain Pull in coil
juga mendapatkan aliran arus listrik, sehingga pull in coil akan menjadi magnet
dan akan menarik plunger ke arah belakang dan contactor akan menghubungkan
terminal B dan M starting motor.
♥ Karena field coil mendapatkan
aliran arus listrik, maka armature akan berputar (Gampang tho mas?). Pertanyaan
saya, buat bantu Pak GL saat MECA...Ke arah manakah putaran dari starting motor
ini?
♥ Karena field coil telah mengalir
arus listrik dan armature pun telah berputar, maka tidak ada lagi arus yang
akan menyebabkan pull ini coil menjadi magnet atau istilah kerennya “Tidak ada
beda potensial.” So, siapa yang akan bertugas untuk mempertahankan posisi dari
plunger supaya B dan M tetap Contact. Hmmm, mudah – mudahan rekan – rekan
yellow soldier tidak melupakan Hold in coil. Pada saat inilah sohib saya yang
bernama Hold in coil akan mulai diakui kehandalannya. Semangat yo mas hold in
coil.Lanjutkan!!
2. Alternator
♥ Alternator
ini berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik berdasarkan
induksi elektromagnetic dengan menggunakan prinsip kaidah tangan kanan
fleeming.
♥ Berat dari alternator
ini adalah 9 kg, tidak menggunakan brush (brushless). Diameter pulley
dari
alternator ini adalah 95 mm, sedangkan diameter pulley accecories drive adalah
167 mm.
Berarti putaran alternator lebih cepat dari putaran engine.
♥ Putaran
alternator = 1/0,56886227544910179640718562874251 x 2000 (contohnya engine running 2000 Rpm) = 3515,7894736842105263157894736842 Rpm.
♥ Gambar
di atas menunjukan rangkaian penyerah gelombang penuh. Di sini terlihat bahwa
ada dioda yang di bagian anodanya terhubung dengan ground langsung (sama
seperti alternator kita). Di gambar sebelah kanan tersebut terlihat bahwa
selalu ada gelombang yang muncul pada grafik di atas. Tahu ya temen – temen,
tools apa yang digunakan untuk monitoring gelombang tersebut. Jawabannya adalah
Osciloscope.
♥ Ah atau Ampere Hours menunjukkan Battery Capacity, yang artinya bila battery digunakan untuk mensupplay arus sebesar 200 Ampere, maka secara teoritis battery tersebut mampu bertahan selama 1 jam.
♥ Begini
ceritane mas, berat jenis itu menurut pengertiannya adalah perbandingan relatif
antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Massa jenis air
murni adalah 1000 kg/m3 atau 1 gram/m3. Jadi karena
perbandingan makanya berat jenis ini tidak memiliki satuan.
♥ Tools yang digunakan pada saat pengukuran berat jenis air battery adalah refractometer atau hydrometer.
♥ Tools yang digunakan pada saat pengukuran berat jenis air battery adalah refractometer atau hydrometer.
♥ CCA = Cold Cranking Ampere
2. NTC (Negative Temperature Coeficient) dan PTC
(Positive Temperature Coeficient)
Jaman dahulu kala saya mengira bahwa NTC adalah kepanjangan dari Negative Thermal Coeficient dan PTC adalah kepanjangan dari Pulogadung Trade Center. Hwalah...ngawur. Ternyata yang benar sesuai referensi yang salah dapatkan di wikipedia.org adalah sesuai tulisan saya yang paling atas.
♥ Reduction
Gear = Jumlah gear output/ jumlah gear input
♥ Reduction
Gear = 95 / 167 = 0,56886227544910179640718562874251
♥ Putaran
alternator = 1/RG x NA
♥ Perhatikan
gambar di atas, terdapat 3 terminal pada alternator HD785-7. Terminal B, R dan
E.
♥ Terminal
B terhubung dengan (+) battery. Sedangkan terminal R akan terhubung dengan S
safety relay dan terminal E akan terhubung dengan ground.
♥ Bila
power dari R bocor ke safety relay lebih dari 12 V, maka akan menyebabkan
engine can’t start. (Lho, koq bukan 6 Volt to Pak PPD???). Begini jawabannya,
anda bisa lihat di bagian trouble shooting electric, shop manual bagian engine
doesn’t start.
♥ Semoga
cropping shop manual di atas bisa membuktikan argumentasi saya, namun sangat
saya sarankan anda untuk mencoba sendiri ya.
♥ Terus
selama ini saya memikirkan kenapa pada saat On power di R hanya terbaca 2 – 6
volt. Koq ga kebaca 24 volt seperti power battery ya.
♥ Langsung
kita buka tabir yang menutupi kisah ini, Kita ambil contoh pada tegangan 24 volt
DC, ingin diturunkan menjadi 2 volt DC untuk mengalir ke terminal R alternator
(contoh arus yang mengalir adalah 0,01 Ampere). Maka cara mencari rumusnya
adalah sebagai berikut:
R = (VS-VF): IF
R = (24V-2V): 0,01A
Jadi nilai R adalah R = 22/ 0,01, yaitu 22000 Ω
atau 22 KΩ
♥ Disini
dapat kita lihat kalau untuk menurunkan tegangan 24 volt DC agar menjadi 2 volt
maka digunakan resistor dengan nilai 22000 Ω.
♥ Oke,
kita lanjutkan cerita kita. Dioda atau rectifier di atas berfungsi untuk
menyerahkan arus AC dari field coil menjadi arus DC yang akan mengalir menuju
ke charging system. Namun ada beberapa hal yang mengganjal pada lubuk hatiku
yang paling dalam. Hmmmm, obatku habis. Maaf, saya ga doyan obat.
♥ Serius
ini, kalau dioda yang mengarah ke (+) battery saya kira tidak masalah karena
power pasti bisa mengalir. Kalau dioda yang mengarah ke R juga bukan masalah,
karena pasti juga bisa mengalir. Terus kalau dioda yang ketemu ground fungsi
buat apa ya? Masa mau ngeground. Ngeshort deh. Piye iki, piye iki... Sabar
mas...
♥ Kalo
kita kembali ke zaman dahulu kala waktu kelas 2 SMP, saat itu saya beli kerupuk
di warung bersama teman – teman. Lho, malah nglantur iki. Maaf, begini
ceritanya saat temen – temen masuk ke kelas 2 SMP, maka saat pelajaran fisika
oleh Bapak Guru kita diberikan pelajaran penyearah setengah gelombang.
penyearah gelombang penuh, etc.
♥ Gambar
di atas menunjukkan aplikasi penyearah setengah gelombang. Bila hanya
menggunakan dioda untuk menyearahkan di atas maka arus AC akan berubah menjadi
DC. Silahkan anda perhatikan gambar di sebelah kanan, ketika gelombang masukan
bernilai positif, arus dapat melewati dioda tetapi ketika gelombang masukan bernilai
negatif, arus tidak dapat melewati dioda. Karena hanya setengah gelombang saja
yang bisa di searah-kan, itu sebabnya mengapa disebut sebagai Penyearah
Setengah Gelombang.
♥ Rangkaian
penyearah setengah gelombang ini memiliki kelemahan pada kualitas arus DC yang
dihasilkan. Arus DC rata-rata yang dihasilkan dari rangkaian ini hanya 0,318
dari arus maksimum-nya, jika dituliskan dalam persamaan matematika adalah
sebagai berikut;
IAV = 0,318 ∙ IMAX
♥ Pada
rangkaian alternator yang kita miliki terpasang komponen yang bernama capacitor
yang berfungsi sebagai filter dan bertugas untuk memperhalus gelombang dengan
cara mengurangi terjadinya ripple (riak). Di sini bila penyearah gelombang
penuh harus memulai gelombang dari bawah, maka untuk system electric yang
menggunakan capacitor akan lebih rata gelombang yang dihasilkan seperti gambar
di atas.
1. Monitor panel
Monitor panel dipasang dalam cabin dan bekerja berdasarkan input
signal dari berbagai sensor dan switch yang terpasang pada system unit. Monitor
panel meliputi fungsi monitor display, switch mode selector dan electric
component didalamnya. Juga mempunyai CPU (Central Processing Unit) built in,
yang memproses, menampilkan semua informasi pada Display monitor panel dengan
menggunakan liquid crystal display
(LCD). Disamping itu jika terjadi keabnormalan pada unit, akan memberikan tanda
bahaya atau alarm.
LED : Light Emmiting Diode
VHMS :
Vehicle Health & Monitoring System
GALEO
: Genuine Answer for Land and Environment Optimization
1. Controller
♥ Suatu komponen electrik yang bekerja berdasarkan input sinyal dari
berbagai macam sensor dan switch yang terpasang pada engine ataupun komponen
sistem lainnya, sedangkan output sinyalnya (command current) akan dikirimkan ke
solenoid valve untuk mengatur fuel system engine. Pada dasarnya engine
controller mengatur jumlah fuel yang akan diinjeksikan (Quantity fuel
injection) dan ketepatan waktu penyemprotan (Timing Injection).
♥ Pada
saat anda akan melepas engine controller, maka pastikan terlebih dahulu anda
melepas ground battery.
♥ Kemudian
gunnay alley key 4 untuk melepas connector controller tersebut.
♥ Pada
saat anda memasang connector controller, pastikan torque sesuai standart,
karena bila connector tersebut kendor maka akan menyebabkan percikan bunga api
di dalam connector, short dan pastinya akan rawan kebakaran.
2. Battery
♥ Merupakan
parts yang berfungsi untuk merubah energi kimia menjadi energi listrik. Battery
ini akan bertugas untuk mensupplay energi listrik ke masing – masing komponen
electric.
♥ Pada
HD785-7 terpasang 4 buah battery 200Ah.
♥ Ah atau Ampere Hours menunjukkan Battery Capacity, yang artinya bila battery digunakan untuk mensupplay arus sebesar 200 Ampere, maka secara teoritis battery tersebut mampu bertahan selama 1 jam.
♥ Ingat
ya, jangan sekali – kali anda meminum accu zuur, sangat berbahaya. Bisa
menyebabkan kerusakan fatal pada organ tubuh bahkan kematian. Pada saat
melakukan pengisian battery untuk pertama kali, maka anda akan mengisikan accu
zuur.
♥ Bila
pada saat anda melakukan pengisian air battery / accu zuur tumpah di celana
anda, maka bisa dipastikan celana anda akan berlubang dan akan menjadi pusat
perhatian. Saran saya jangan anda cucikan celana yang terkena cairan accu zuur
tersebut. Karena akibatnya akan terjadi celana berlubang secara berjamaan, karena
akan melukai perasaab, eh salah... celana rekan kerja anda yang tidak berdosa.
So, waspadalah. Cuci sendiri aja...
♥ Rumus
kimia dari accu zuur adalah H2SO4 atau biasa kita panggil dengan asam sulfat.
♥ Saran
lagi ini, pada saat melepas kabel battery, secara prosedur safety maka anda
harus melepas dari sisi negatif terlebih dahulu. Karena bila kunci yang
digunakan saat melepas terminal negatif secara tidak sengaja terbentur benda
logam di sekeliling battery, maka tidak akan terjadi masalah, tidak short
maksud saya.
♥ Namun
bila anda melepas dari terminal positif battery dan kunci yang anda gunakan
bersentuhan dengan chassis/ body unit, maka yang akan terjadi adalah short,
battery bahkan bisa meledak. Hmmm...pake kacamata makanya ya...
♥ Standart
berat jenis air battery adalah 1,26 – 1,28. Hmmm, anda tahu ngga alasan saya
kenapa saat menulis tidak menggunakan satuan berat jenis?
♥ Tools yang digunakan pada saat pengukuran berat jenis air battery adalah refractometer atau hydrometer.
♥ Begini
ceritane mas, berat jenis itu menurut pengertiannya adalah perbandingan relatif
antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Massa jenis air
murni adalah 1000 kg/m3 atau 1 gram/m3. Jadi karena
perbandingan makanya berat jenis ini tidak memiliki satuan.
♥ Tools yang digunakan pada saat pengukuran berat jenis air battery adalah refractometer atau hydrometer.
♥ Standart
pengukuran berat jenis battery dilakukan pada saat temperature 20oC.
Sehingga bila anda melakukan pengukuran berat jenis battery pada suhu 49oC
dan didapatkan hasil pengukuran sebesar 1,2597, maka cara penghitungannya
seperti saya tunjukkan di bawah ini.
♥ S20
= St + 0,0007 (t-20)
♥ S20
= 1,2597 + 0,0007 (49 – 20)
♥ S20
= 1,28
♥ Mudahkan
cara penghitungan di atas.
♥ Untuk
mengetahui kondisi battery actual, maka anda bisa menggunakan battery analyzer.
♥ CCA = Cold Cranking Ampere
♥ Karena
jumlah battery yang dipasanga di unit adalah 4 pcs 12V/200Ah, maka rangkaian
electricnya dirangkai series paralel sehingga didapatkan output voltage 24 V
dan Ampere 400 Ah. Atau kesimpulannya voltage meningkat (karena dirangkai seri)
dan arus juga meningkat (karena dirangkai paralel).
♥ Pada
plat positif battery berasal dari material PbO2 (lead peroxide) yang berwarna
coklat tua.
♥ Pada
plat negatif battery berasal dari material Pb (spongy lead) yang berwarna
kelabu.
♥ Untuk
mencegah plat positif dan plat negatif bersinggungan, maka digunakan separator yang
terbuat dari Polyvinyl Chloride (PVC) yang berpori – pori.
♥ Berat
jenis air battery akan turun pada saat disharging dan bila BJ battery sudah di
bawah 1,20 maka perlu dilakukan charging.
♥ Terminal
voltage adalah batas tegangan battery yang diizinkan pada saat discharging dan
recharging.
♥ Self
disharge adalah proses kehilangan muatan listrik yang tersimpan tanpa pemakaian
melalui rangkaian luar.
♥ Bila
temperatur elektrolit meningkat maka self discharge akan semakin cepat.
1. Connector & Harness
Ada banyak sekali type connector yang digunakan
pada unit Komatsu. Ada type X, DT, AMP, SWP, MIC, etc. Silahkan anda membuka
shop manual bagian trouble shooting. Tentunya di shop manual volume 2. Di sana
anda akan melihat bentuk – bentuk connector yang tersedia.
♥ Perhatikan
gambar sirkuit elektrik di atas. Bila anda membuka shop manual di bagian awal
maka anda akan menemukan table elctric wire seperti yang saya tunjukkan di
atas.
♥ Kita
baca dulu tulisan pada sirkuit di atas. Kabel 1.25f RG. Ini artinya kabel ini
memiliki jumlah serabut 50 pcs dan diameter 1 serabut adalah 0,18 mm.
♥ Arti
f menunjukkan maksud flexible. Ini bisa dilihat dari perbedaan jumlah serabut
dan diameter serabut dengan 1.25 yang tanpa f. Karena jumlah serabutnya banyak
dan tipis, maka kabel ini lebih flexible.
♥ RG
artinya Red Green. Ini berarti warna dasar dari kabel ini adalah merah dengan
garis hijau. Untuk simbol AV, AVS maupun AEX menunjukkan jenis material yang
digunakan untuk insulator maupun conductor yang digunakan. Perhatikan tabel di
bawah ini untuk mengetahui arti dari kode warna pada electric wire.
♥ Pastikan
anda tahu bahwa huruf B sudah digunakan pada warna Black (Hitam) jadi Biru
(blue) menggunakan kode warna L.
♥ Pada
tabel selanjutnya saya tampilkan kode warna dan aplikasi penggunaan warna
tersebut. Contoh warna Green (hijau) digunakan untuk signal dan Yellow (Kuning)
digunakan untuk warna kabel instrumen.
♥ Standart
resistance dari harness/ kabel adalah max. 1 Ω.
II. TECHNICAL
TERM & BASIC KNOWLEDGE
1. PWM
♥ Pulse
Width Modulation secara umum adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan
dengan pulsa dalam suatu perioda, untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang
berbeda. Beberapa contoh penggunaan PWM ini pada unit HD785-7 adalah NE Sensor
atau sering kita sebut sebagai engine speed sensor.
♥ Sinyal
PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun
memiliki lebar pulsa yang bervariasi. Lebar Pulsa PWM berbanding lurus dengan
amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi. Artinya, Sinyal PWM memiliki
frekuensi gelombang yang tetap namun duty cycle bervariasi (antara 0% hingga
100%).
♥ Dengan
cara mengatur lebar pulsa “on” dan “off” dalam satu perioda gelombang melalui
pemberian besar sinyal referensi output dari suatu PWM akan didapat duty cycle
yang diinginkan. Duty cycle dari PWM dapat dinyatakan sebagai:
DutyCycle=tON/(tON+tOFF)x100%
♥ Duty
cycle 100% berarti sinyal tegangan pengatur motor dilewatkan seluruhnya. Jika voltage
input 5V, maka controller akan membaca output signal dari NE speed sensor
sebesar 5 V. pada duty cycle 50%, tegangan yang terbaca dari speed sensor hanya
50% dari Voltage input yang diberikan, begitu seterusnya.
♥ Pada shop
manual saya belum mendapatkan standart resistance dari NE speed sensor.Nanti
kalau temen2 dapat referensi yang terpercaya, jangan sungkan – sungkan sms saya
ya. I am waiting.
♥ Pak GL,
saya ada pendingan ya. Tolong tanyakan bagaimana cara adjustment NE speed
sensor ini ya. Kalau mechanicnya jawab di putar sampai menyentuh gear, terus
putar balik ½ - 1 putaran, langsung aja push up 10 x. Huft..
♥ Kalau
transmission output speed sensor ada di shop manual, yaitu 500 – 1000 Ω.
Jaman dahulu kala saya mengira bahwa NTC adalah kepanjangan dari Negative Thermal Coeficient dan PTC adalah kepanjangan dari Pulogadung Trade Center. Hwalah...ngawur. Ternyata yang benar sesuai referensi yang salah dapatkan di wikipedia.org adalah sesuai tulisan saya yang paling atas.
Bisa minta soft copy nya yg repair electric component gk pak dwi
BalasHapusPosting Komentar