REFINING
PROCESS OF CRUDE OIL
·
Fuel
merupakan salah satu bagian oil yang didapatkan dari crude oil dengan proses
refining pada suatu titik didih (boiling point) tertentu. Ketika crude oil
dipanaskan, komponen-komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan
menguap terlebih dahulu, kemudian diikuti secara berurutan oleh komponen
berikutnya sesuai titik didihnya yang semakin tinggi.
·
Gambar diatas menunjukkan penggambaran sederhana mengenai
suatu proses refining crude oil secara sederhana. Bagian dalam tower
fractionating terdiri dari beberapa ruang penampungan yang berbeda-beda sesuai
tingkatannya. Crude oil dimasukkan dari bagian atas tower fractionating, dan
kemudian dipanaskan pada bagian bawah-nya. Saat proses ini terjadi, temperature
bagian atas tower fractionating lebih rendah daripada temperature bagian bawah,
sehingga pada ruang bagian atas dari tower fractionating, komponen-komponen
yang mempunyai titik didih rendah akan menguap lebih dulu, dan
komponen-komponen sisanya mengalir turun ke ruang dibagian bawahnya.
·
Komponen-komponen crude oil yang mengalir turun ke ruang
berikutnya juga akan menguap pada temperature penguapan yang lebih tinggi, dan
komponen-komponen sisanya terus mengalir turun ke ruangan dibawahnya.
·
Dengan cara demikian, saat crude oil mengalir dari atas
tower fractionating sampai ke bagian terbawahnya, komponen dengan titik didih
yang lebih rendah akan berurutan menguap.
·
Oil yang diuapkan akan dikelompokkan pada setiap
tingkatan, dan kemudian didinginkan untuk mendapatkan jenis-jenis fuel oiL. Oil yang mengalir keluar dari bagian yang paling
bawah merupakan residual oil (asphalt).
TYPES OF FUEL
KEROSENE
Kerosine adalah bahan bakar
dengan rentang titik didih dari 170° sampai 250°C, dan digunakan untuk bahan
bakar pesawat udara.
Jika kerosene digunakan
sebagai bahan baker engine diesel, akan terjadi problem-problem sebagai berikut
:
1. Fuel bekerja melumasi
bagian-bagian dari system fuel yang bergesekan, seperti plunger dalam pompa
injeksi atau injector nozzle. Akan tetapi, kerosene mempunyai viscosity rendah,
sehingga tidak dapat melumasi bagian2 yang bergesekan secara sempurna. Hal ini
berarti bahwa tidak terdapat film oil dan akan terjadi kerusakan atau keausan
yang abnormal.
2. Dibandingkan dengan oil diesel/fuel (light/heavy),
output power dengan menggunakan kerosene turun 5 - 10%. Injeksi fuel pada
engine diesel, yang dikontrol adalah volume fuel. Kerosene mempunyai suatu
pembangkit panas yang besar per-satuan beratnya, tetapi berat per-satuan volume
(specific gravity/berat jenis) rendah, sehingga akibatnya, jumlah energy panas
persatuan volume menjadi turun.
FUEL (Light Diesel Oil)
Fuel ini adalah bahan bakar
dengan rentang titik didih dari 240° sampai 350°C, dan didistilasi setelah kerosene.
Dari semua jenis-jenis bahan bakar, fuel ini mempunyai sifat-sifat yang paling
cocok untuk ignition, combustion, dan viscosity yang diperlukan oleh engine
diesel high-speed yang kecil, sehingga hampir semua engine diesel high-speed,
termasuk engine untuk unit konstruksi, menggunakan fuel (light diesel oil).
FUEL (Heavy Diesel Oil)
Fuel ini mengandung light
diesel oil yang masih bercampur minyak residu (residual oil), dan rentang titik
didihnya sarma dengan light diesel oil. Minyak diesel berat ini digunakan
sebagai bahan bakar boiler (mesin uap), heating furnace (tungku pemanas), atau
engine diesel medium-speed ukuran besar atau medium. Tetapi dibandingkan dengan
fuel/light Diesel oil, heavy oil mempunyai beberapa problem sebagai berikut,
sehingga minyak ini hampir tidak pernah digunakan sebagai bahan bakar engine
untuk diesel putaran tinggi (highspeed):
1. Banyak mengandung kotoran,
sehingga system bahan bakar pada engine mudah menjadi buntu.
2. Mempunyai viscosity tinggi,
sehingga partikel-2 fuel saat diinjeksikan ukurannya cenderung besar, yang akan
menyebabkan pembakaran kurang sempurna (incomplete combustion) dan menghasilkan
partikel carbon. Sehingga bagian2
yang bergesekan mengalami keausan lebih cepat, dan exhaust gas berwarna hitarn
(black smoke).
3. Kandungan sulfur tinggi,
sehingga lebih menambah keausan korosif.
Posting Komentar