Self Learning Component Overhoul Undercarriage


I.            TECHNICAL TERM
1.      TRACK FRAME
a)      RIGID TYPE
·         Undercarriage track frame front idler tidak dilengkapi rubber pad.
·         Final drive tidak memakai rubber bushing dan equalizer beam hanya duduk di atas frame utama ( Main Frame ).

b)      SEMI RIGID TYPE
·         Undercarriage pada komponent sprocket diperlengkapi dengan rubber bushing dan front idler dilengkapi rubber pad.
·         Equalizzing beam dilock dengan pin pada frame utama.

c)      BOGEY TYPE
Undercarriage terdapat dua idler, track roller dapat bergerak flexible (Bogey) dan sprocket kedudukannya lebih tinggi dari idler.

d)      TOE-IN
Suatu keadaan perubahan kelurusan track frame kiri dan kanan ketika permukaan idler menuju kedalam mendekati “ Center Line Tractors “.

e)      TOE-OUT
Suatu keadaan perubahan kelurusan track frame kiri dan kanan ketika permukaan idler menuju keluar menjauhi “ Center Line Track “.

f)       LENGTH OF TRACK ON GROUND
Jarak antara titik tengah dari front idler sampai titik tengah shaft sproket.

g)      EQUALIZING BEAM
Menahan bagian depan unit yang diteruskan ke track frame tersebut dengan ditahan oleh bracket.

2.      UNDERCARRIAGE COMPONENT
a)      UNDERCARRIAGE
·         Bagian bawah dari crawler tractors yang berfungsi untuk bergerak maju, mundur, belok kiri dan kanan.
·         Bagian bawah yang menahan dan meneruskan berat dari tractors kelandasan.
·         Bagian bawah dari crawler tractors yang berfungsi sebagai pembawa dan pendukung unit.

b)      TRACK ROLLER
Sebagi pembagi berat Dozer ke track

c)      CARRIER ROLLER
·         Menahan berat gulungan atas dari track shoe ass’y agar tidak melentur.
·         Menjaga gerakan track shoe antara sproket ke idler atau sebaliknya tetap lurus.

d)      FRONT IDLER
Untuk membantu menegangkan atau mengendorkan track dan meredam kejutan.

e)      RECOIL SPRING
Meredam kejutan-kejutan dari front idler.

f)       TRACK ADJUSTER
Mengatur kekencangan track dengan memompakan grease masuk keruangan dalam cylinder melalui fitting grease, sehingga track akan tegang.

g)      SPROCKET
Meneruskan tenaga gerak ke track, melalui bushing merubah putaran menjadi gulungan pada track agar unit dapat bergerk.

h)      SEGMENT TYPE
Penggantian segment tidak perlu mengganti melepas track link.

i)        SOLID TYPE SPROCKET
Penggantian solid type sprocket harus banyak dilepas dan solid type sprocket harus dipotong, kemudian diganti dengan sprocket rim yang baru dna dilas.

j)        TRACK LINK
·         Merubah gerakan putaran menjadi gerakan gulungan .
·         Tempat tumpuan ( REL ) dari track roller sehingga memungkinkan crawler tractor dapat berjalan.

k)      PIN
Menghubungkan dan memutuskan link satu dengan link berikutnya disamping juga sebagai tempat kedudukan bushinh seal, plug dan spacer.

l)        BUSHING
·         Tempat persinggungan antara diameter luar bushing dengan permukaan gigi sprocket.
·         Flexible dari pada track saat menggulung.

m)   SHOE
Bagian Undercarriage tempat persinggungan dengan tanah. Alas gerak crawler tractors.

n)      TRACK ROLLER GUARD
Melindungi kerusakan track roller dari benda-benda luar. Mencegah lepasnya link.

o)      WEAR GUARD
Melindungi final drive case dari terjadinya keausan akibat gesekan dengan benda-benda dari luar.

p)      REAR COVER TRACK FRAME
Tempat pengecheckan kondisi recoil spring.

q)      FRONT COVER RECOIL SPRING
Sebagai penahan spring dan tempat mengeluarkan recoil spring.

II.            STRUCTURE AND FUNCTION
Menjelaskan Structure, fungsi dan cara kerja item-item pada komponen berikut :

1.      TRACK FRAME
Sebagai tulang punggung dari undercarriage, sebagai tempat dudukan komponen-komponen undercarriage. Fungsi lainnya dapat atau mampu melawan beban kejut selama operasi berat ataupun ringan dari kondisi kerja unit.

2.      SINGLE FRAME
Pada umumnya dipasang pada bagian satu sisi terakhir . Berfungsi untuk mengurangi keasusan yang berlebihan.

3.      TRACK ROLLER BOGIE
Berfungsi menyesuaikan permukaan tanah, sehingga daya cengkeram tetap baik walaupun bekerja di permukaan tanah yang tidak rata.

4.      FRONT IDLER
Berfungsi untuk membantu menegangkan atau mengendorkan track dan juga sebagai penerima kejutan pada sisi depan track frame yang selanjutnya diteruskan ke recoil spring untuk diredam.

5.      SIDE COVER FRONT IDLER
Berfungsi mengatur kelurusan idler antara guide plate dan track frame.

6.      SUPPORT & SHIM
Support bersama dengan ketebalan shim mengatur kerataan sisi idler kiri dengan sisi idler kanan.

7.      RECOIL SPRING
Berfungsi untuk meredam kejutan-kejutan dari front idler.

8.      TRACK ADJUSDTER
a)      Berfungsi untuk mengatur kekencangan track dengan bantuan memompakan grease keruangan dalam cylinder.
b)      Untuk mengendorkan track dengan cara mengendorkan plug untuk mengeluarkan grease.

9.      ROD
Sebagai penerus tekanan ke yoke

10.  PISTON
Sebagi penerus tekanan rod kearah yoke

11.  PILOT & SEAT
Berfungsi sebagai tempat kedudukan spring dan menerima gaya tekan dari beban.

12.  DUST SEAL
Berfungsi untuk mencegah masuknya debu dari luar ke dalam clearance antara bushing dan pin.


III.          TOOLS
Menjelaskan Fungsi, cara kerja dan satuan alat ukur berikut :

1.      MULTI SCALE
Untuk mengukur ketinggian komponen, panjang dan lebar serta ketebalan suatu komponen dan mengukur diameter.

2.      OUTSIDE  CALIPER
Mengukur diameter luar dari komponen (sebagai guide untuk diukur pada mistar).

3.      WEAR GAUGE
Untuk mengukur keausan teeth sprocket baik solid maupun segment.

4.      THICKNESS GAUGE
Mengukur clearance pada link

5.      PIN
Untuk menegangkan link dalam proses pengukuran link pitch, gap clearance.

6.      TEST HAMMER
Untuk mengetahui kekendoran bolt.

7.      THREAD OUTER DIAMETER OF FRONT IDLER
Untuk mengukur diameter luar dari front idler.

8.      MEASURING INCLINATION  TOOLS
Untuk mengukur sudut kemiringan dan twisted dari track frame.

9.      DEPTH GAUGE
Untuk mengukur protrusion bushing.

10.  WIRE BRUSH
Untuk membersihkan kotoran pada komponen undercarriage.

11.  CYLINDER GAUGE
Untuk mengukur diameter dalam


IV.         INSPECTION & MEASUREMENT
Menjelaskan pengertain / istilah item-item sebagai berikut :

1.      TOE IN
Metode pengukuran keadaan peyimpangan kelurusan track frame kiri dan kanan

2.      LENGHT OF TRACK ON GROUND
Metode pengukuran antara titik tengah dari front idler sampai titik tengah shaft sprocket.

3.      OUTER DIAMETER OF WHEEL THREAD
Metode pengukuran diameter luar dari track roller.

4.      WEAR GAUGE SPROCKET
Metode pengukuran keausan teeth sprocket

5.      GROUSER HEIGHT
Metode pengukuran ketinggian grouser shoe.

6.      LINK HEIGHT
Metode pengukuran ketinggian link.

7.      LINK PITCH
Metode pengukuran keausan pin dan bushing dalam.

8.      TREAD STEP FRONT IDLER
Metode pengukuran keausan tread dari front idler.

9.      PERCENT WORN CHART
Pengukuran keausan komponen undercarriage dimana prosentase keausan dari kompoenen undercarriage digunakan untuk menentukan sampai berapa lama suatu komponen dapat dipakai.

10.  HOUR LEFT CHART
Untuk mengestimasikan/memperkirakan sampai berapa lama lagi komponen undercarrige masih dapat dipakai sampai mencapai ukuran repair dan rebuild limit.

11.  NORMAL WORN
Tingkat keausan normal, unit beroperasi pada kondisi medan biasa.

12.  WORN IMPACT
Tingkat keausan impact, unti beroperasi pada kondisi medan yang sering mendapat beban kejut .

13.  STANDARD VALUE
Ukuran yang ditetapkan oleh factory untuk komponen yang memiliki batasan-batasan ukuran ketika komponen dalam kondisi baru dari shop manual “Maintanane Handbook “.

14.  WEAR RATE ( WR )
Angka prosentase keausan yang dicari.

15.  MEASUREMENT WEAR RATE
Angka hasil pengukuran dari komponen undercariiage.

16.  REPAIR LIMIT
Batasan ukuran komponen setelah mengalami keausan 100%. Ukuran yang diperbolehkan sampai komponen dapat diperbaiki.

17.  REBUILD
Suatu perlakuan terhadap komponen undercarriage, dimana kondisi keausan sudah mencapai 100%. Perlakuan yang dilakukan terhadap komponen tersebut dengan cara menambah daging pada bagian yang aus.

18.  REPLACE
Penggantian komponen undercarriage dengan yang baru dikarenakan komponen tersebut sudah mencapai prosentase keausan 120%.

19.  FRONT IDLER TWISTED ( MIRING )
Metode pengukuran kemiringan front idler dengan menggunakan special tools.

20.  TRACK FRAME INCLINATION
Metode pengukuran kemiringan track frame dengan menggunakan special tools.

21.  INSTALLED LENGHT RECOIL SPRING
Panjang dari recoil spring setelah dilakukan pemasangan pada seat/cover.

22.  FREE LENGHT OF RECOIL SPRING
Panjang recoil spring tanpa beban.


V.           ASSEMBLY & DISASEMBLY
Menjelaskan pengertian / istilah item-item sebagi berikut :

1.      REMOVE SPROCKET
Metode melepas sprocket dengan menggunakan : Guide, sleeve, arm, T adapter & Cylinder 70 ton.

2.      ALIGNING ROLLER Bering
Metode pemasangan sprocket hub dimana roller bearing akan lurus dengan sendirinya pada sleeve.

3.      MASTER PIN REMOVER
Metode membuka master pin dengan menggunakan : cylinder 100 ton, extention, screw nut, C-frame, C-adapter dan pin pusher.

4.      TRACK ADJUStMENT
Metode pengukuran kekencangan track link.

5.      PRESS FIT
Sesuaian sesak
Contoh : Pemasangan shaft sprocket ke chasis

6.      TRACK FRAME ALIGNING
Kelurusan diantara komponen.
Contoh : kelurusan front idler, carrier roller dengan teeth sprocket.

7.      COATING MATERIAL
Terdiri dari adhesive, gasket sealant dan grease digunakan untuk assembly dan disassembly.

8.      CLEANING
Metode pembersihan komponen sebelum dilakukan pengukuran atau setelah dibongkar.

9.      ADHESIVE LT
Merupakan kode komatsu bagi adhesive untuk mencegah Rubber Gaket, Rubber Cushion dan Cork Plug dari kebocoran.

10.  CLEARANCE
Jarak antara kedua sisi ( Gap ).
Contoh : Link gap, front idler side guard.

VI.         PART RECOMENDATION

1.      STANDARD PARTS OVERHAUL ( SPO )
Standard komponen yang dikeluarkan oleh Service Divisi untuk overhaul yang harus diganti.

2.      PARTS AND SERVICE NEWS ( PSN )
Informasi yang diterbitkan oleh Komatsu tentang Service dan Parts untuk :

a)      Parts modification
b)      Adjustment informasion
c)      Improvement repair
d)      Reinforcement
e)      Measurement procedure (Testing & Adjusting)


3.      REUSABLE PARTS
Untuk menentukan bisa atau tidaknya dipakai ulang spare parts bekas.

4.      PUBLICATION NUMBER PADA PARTS BOOK
Nomor publikasi pada parts book yang digunakan untuk penomoran parts books. 

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama