Di dalam hutan yang lebat dan tenang, hiduplah seekor buaya yang cerdik dan licik bernama Bartholomew. Bartholomew merupakan buaya yang terkenal karena kecerdikannya dalam mengecoh mangsanya. Ia selalu berpura-pura tidak berbahaya dan memanfaatkan kelebihan itu untuk menangkap mangsanya dengan mudah.
Suatu hari, Bartholomew yang tengah mencari mangsa, bertemu dengan seekor kelinci yang berjalan-jalan di sepanjang sungai. Bartholomew merasa senang melihat kelinci itu dan memutuskan untuk bermain dengan kecerdikannya. Ia mendekati kelinci dengan wajah yang penuh senyum.
"Selamat pagi, teman kelinci," sapa Bartholomew dengan nada manis. "Apa yang sedang kamu lakukan di sini?"
Kelinci itu melihat Bartholomew dan terkejut. Ia tahu bahwa buaya adalah makhluk yang berbahaya, tetapi buaya ini terlihat berbeda. "Saya hanya berjalan-jalan," jawab kelinci dengan hati-hati.
"Ah, begitu," kata Bartholomew dengan penuh keceriaan. "Apa kamu ingin bermain dengan saya? Saya tidak akan melukaimu, aku janji!"
Kelinci itu awalnya ragu, tetapi melihat wajah Bartholomew yang tampak baik hati, ia memutuskan untuk bermain dengannya. Mereka bermain di sekitar sungai, saling berlari dan melompat dengan gembira. Bartholomew berpura-pura menjadi teman yang setia dan bersahabat.
Namun, saat mereka sedang bermain, tiba-tiba Bartholomew dengan cepat menangkap kelinci itu dalam mulutnya yang besar. Kelinci itu kaget dan berteriak ketakutan.
"Tidak adil!" seru kelinci. "Kamu berjanji tidak akan melukai saya!"
Bartholomew tersenyum licik. "Tentu saja, saya tidak melukaimu. Saya hanya menunjukkan kepada kamu bahwa tidak semua yang tampak baik adalah sebenarnya baik."
Kelinci itu sangat menyesal telah terperangkap oleh tipu daya buaya itu. Ia belajar dengan cara yang pahit bahwa tidak semua orang atau makhluk yang terlihat baik hati adalah sebenarnya baik. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih waspada dan tidak terlalu mudah percaya pada orang lain.
Kisah tentang Bartholomew, sang buaya cerdik, menyebar di hutan. Setiap hewan di hutan itu belajar untuk berhati-hati dan tidak mempercayai penampilan semata. Mereka memahami bahwa kecerdikan dan tipu muslihat buaya itu adalah pelajaran berharga tentang kewaspadaan dan kehati-hatian.
Dalam hutan yang dipenuhi dengan beragam makhluk, kisah Bartholomew menjadi peringatan tentang bahaya mengandalkan penampilan semata. Sejak saat itu, hewan-hewan di hutan itu selalu berhati-hati dan berpikir dua kali sebelum mempercayai seseorang, mengingat pelajaran berharga yang mereka dapat dari buaya cerdik itu.
إرسال تعليق