Pada suatu hari di hutan yang lebat, ada sekelompok kambing yang sedang mencari makanan. Di antara mereka ada anak singa yang sedang merasa kesepian karena tidak memiliki teman sejenis.
Anak singa itu merasa terpikir untuk bergabung dengan sekawanan kambing, yang meskipun berbeda jenis, namun sepertinya mereka adalah satu-satunya binatang yang ada di sekitarnya. Dia memutuskan untuk bergabung dengan mereka, dan dengan senang hati, kambing-kambing itu menerima kehadirannya.
Anak singa itu kemudian belajar bagaimana hidup sebagai kambing dan bahkan belajar merayap dan memakan rumput seperti kambing lainnya. Meskipun pada awalnya anak singa merasa bahagia karena merasa termasuk dalam kelompok, namun setelah beberapa waktu, ia mulai merasa tidak puas dengan hidupnya.
Setiap kali anak singa berusaha menunjukkan kekuatan dan keberanian seorang singa, teman-teman kambingnya malah merasa takut dan tidak mengerti. Akhirnya, anak singa merasa kesepian lagi dan merasa tidak ada tempat untuknya di antara kambing-kambing itu.
Suatu hari, ketika anak singa sedang merenungkan hidupnya, ia melihat sekelompok singa jantan yang sedang berburu di dekatnya. Anak singa itu terpesona dengan kekuatan dan keberanian mereka dan merasa seperti dirinya sendiri. Akhirnya, anak singa itu memutuskan untuk meninggalkan kelompok kambing dan bergabung dengan sekawanan singa yang sejenis dengannya.
Moral dari fabel ini adalah pentingnya mencari teman sejenis dan tidak mengekang diri kita dengan kelompok yang tidak cocok dengan kepribadian kita. Meskipun mungkin kita merasa nyaman dengan kelompok yang berbeda, namun akhirnya kita akan merasa kesepian dan tidak puas. Oleh karena itu, penting untuk menemukan orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan kita dan membangun hubungan yang sehat dengan mereka.
Posting Komentar