Review Brochure Komatsu Excavator PC210-10M0

Komatsu Excavator PC210-10M0

Arti dari kode unit PC210-10M0 adalah sbb :
P = Kode Komatsu untuk unit Excavator
C = Crawler (menggunakan track)
210 = Operating weight (210 x 0,1 = 21 Ton)
-10 = Modifikasi ke 9
M0 = Modification Zero
LC = Long crawler (memiliki track yang lebih panjang dari yang standart).

Unit ini mampu mengeluarkan power sebesar 165 HP/2000 Rpm.Dengan operating weight sekitar 20.900 kg. Dan bucket capacity 0,8 - 1,2 meter cubic.


Unit ini memiliki pilihan ukuran bucket capacity dari 0,8 - 1,2 meter cubic. Dengan mengoptimalkan sisi samping dari bucket maka akan meningkatkan penetration force, menghemat fuel dan mengurangi laju keausan dari bucket.

Lifting capacity PC210-10M0 memiliki kemampuan 5% lebih besar daripada PC200-8. Dengan menggunakan power max switch maka power engine dan hydraulic bisa dinaikan agar memiliki kemampuan yang lebih besar. Secara data, engine power 12% lebih besar daripada unit PC200-8.

Switch power max berada di PPC lever sebelah kiri. Terdapat 2 pilihan mode engine yaitu P mode dan E mode. Travelling output power PC210-10M0 15% lebih besar bila dibandingkan dengan unit PC200-8.

Fuel consumption PC210-10M0, 20% lebih irit apabila dibandingkan dengan PC200-8M0, dan 26% lebih irit apabila dibandingkan dengan PC200-8.

Engine SAA6D107E-1 telah di improve terkait fuel injection control, sehingga fuel yang digunakan bisa lebih efisien. Hydraulic loss / kerugian hidrolik yang terjadi telah direview dan diperbaiki pada bagian dalam control valve, ukuran diameter piping, belokan dan tekukan hose/piping. Sehingga hal ini juga akan berpengaruh terhadap konsumsi solar yang digunakan. Dengan menggunakan fan clutch maka fan speed dan fan drive loss bisa dikurangi. Sehingga putaran fan bisa sesuai dengan kebutuhan cooling system. ECO gauge disediakan untuk memonitor apakah pekerjaan yang dilakukan menghasilkan gas buang yang ramah lingkungan. Setiap 5 menit idle, maka akan muncul idling caution di display panel.

Dengan menggunakan E Mode, maka fuel consumption akan menjadi lebih hemat. Dengan menggunakan P Mode, maka produktivitas akan semakin maksimal dan cycle time unit juga akan menjadi lebih lincah.

Konstruksi di cooling system mempermudah proses pembersihannya. Pengambilan oil sample sudah dipermudah dengan adanya sampling port. Di layar monitor juga di sediakan menu untuk monitoring waktu pelaksanaan maintenance.

Di layar monitor akan muncul fault pada saat terjadi kebuntuan di hydraulic filter. Untuk memisahkan fuel dengan air, maka dipasang fuel pre filter. Pada bagian atas jugas terpasang pre cleaner untuk membuang kotoran-kotoran yang kasar, sehingga air cleaner tidak cepat mengalami kebuntuan. Terpasang juga battery disconnect switch untuk memutus power battery pada saat proses pengelasan dilakukan.

Attachment yang dibuat sudah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan operasional, sehingga tidak memerlukan pengelasan tambahan.


Revolving frame telah di design untuk mampu menahan beban selama operasional dengan cara pengetesan sebelum dipasang ke unit. Swing circle sudah di improve terkait durabilitasnya. Mayor komponen seperti engine, hidrolik pump, hidrolik motor dan control valve terlah di design dan dibuat secara eksklusif oleh komatsu. Connector electric yang dipasang telah tersedia seal untuk melindungi dari debu dan air. Controller, sensor, wiring dan connector telah di design untuk memiliki ketahan yang tinggi. Stress analisis simulation telah dilakukan pada parts yang sudah dibuat sebelum dilakukan produksi.
Display panel menggunakan LCD yang menarik dan mudah digunakan.

Pada display panel terdapat menu untuk monitoring proses maintenance yang dilakukan. Pada unit ini juga sudah tersedia KOMTRAX, yang merupakan kependekan dari Komatsu Tracking System. KOMTRAX sudah terhubung dengan satelit, sehingga melalui website KOMTRAX, maka customer akan mampu melakukan monitoring kondisi unit secara actual.
ROPS merupakan kependekan dari Roll Over Protective Structure yang di design untuk melindungi operator pada saat terjadi insiden unit terguling.
Penggunaan gas cylinder untuk meringankan operator maupun mekanik pada saat membuka engine hood. Terpasang juga thermal guard dan fan guard untuk melindungi pekerja agar tidak terpapar secara langsung dengan panas dan putaran kipas radiator. Terdapat tambahan perangkat untuk kamera belakang bisa di inginkan, tentu saja dengan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh user. Slip resistance plate merupakan sticker anti terpeleset pada saat berjalan di area engine dan hydraulic terutama pada saat proses P2H. Cabin yang ada sudah di design cukup luas untuk meningkatkan kenyamanan dari operator.


Unit PC210-10M0 menggunakan engine dengan type SAA6D107E-1.
S artinya menggunakan turbocharger untuk meningkatkan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar dengan cara memanfaatkan output gas buang.
AA artinya air to air aftercooler, yang bertugas untuk meningkatkan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar dengan cara mendinginkan udara tsb menggunakan udara dingin hasil hembusan fan. Dengan udaranya di dinginkan, maka berat udara per satuan volume akan semakin meningkat.
6 artinya jumlah cylinder liner ada 6 pcs.
D artinya diesel direct, dimana engine 6 cylinder ini dibuat lurus dan sebaris.
107 artinya diameter cylinder liner 107 mm.
E artinya low emmision atau ramah lingkungan.
-1 artinya modifikasi ke 1.

Engine ini menggunakan AFNAC (Anti Freeze Non Amine Coolant) sebagai media pendingin di cooling system.
Engine ini merupakan engine 4 langkah yang terdiri dari langkah isap, kompresi, usaha dan buang.
Pembakaran yang terjadi menggunakan injector yang langsung menyemburkan fuel ke ruang bakar. Ini berarti tidak memerlukan pre combustion chamber.
Panjang langkah piston dari TMA ke TMB adalah 124 mm. Dengan diameter cylinder liner 107 mm, maka engine ini termasuk ke dalam engine dengan type Long Stroke engine yang menargetkan Power/Torque engine sebagai tujuan utamanya.
Total volume pembakaran engine ini adalah 6,69 liter.

Hydraulic system yang digunakan bertype CLSS yang artinya Close Center Load Sensing System. Menggunakan hydraulic pump type variable displacement pump dimana sudut pompa akan diatur secara Hydraulic dan Electric menggunakan mekanisme HydrauMind ala Komatsu.
Pada pompa terpasang LS Valve dan PC Valve untuk mengatur sudut pompa sesuai mekanisme CLSS dan dibantu dengan PC-EPC solenoid valve serta LS-EPC solenoid valve. Pompa tersebut mampe menghasilkan oli dengan maximum flow 475 liter/menit.
Untuk pilot system menggunakan Self Pressure Reducing Valve (SPRV) dikarenakan unit ini tidak memiliki pompa pilot secara khusus dengan pressure maksimum 33 kg/cm2.
Actuator yang dilayani oleh hydraulic pump adalah 1x cylinder bucket, 1x cylinder arm, 2x cylinder boom, 1x swing motor dengan holding brake dan 2x travel motor.
Swing motor menggunakan safety valve dengan pressure maksimum 295 kg/cm2.
Travel motor yang digunakan merupakan 2x axial piston motor dengan parking brake. Travel motornya bertype variable dimana travel speed bisa dipilih Lo,Mi, Hi sesuai dengan keperluan operasional. Maksimum pressure travel system adalah 380 kg/cm2.

Draw Bar Pull merupakan beban maximal yang mampu ditarik unit ini yaitu 18.200 kg. Unit ini bisa travel di tanjakan dengan aman pada maximum kemiringan/ gradeability 70% atau 35 derajat.

Center frame yang digunakan bertype X dan box section merupakan type dari track frame.

1 Komentar

  1. Mantulll, bro...lengkap banget ceritanya, saluuuttt...

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama